Membongkar "Price Action Scalping EA" Seharga 2,4 Juta

Daftar Isi

Dalam dunia trading otomatis, kemunculan Expert Advisor (EA) yang menjanjikan keuntungan konsisten selalu menarik perhatian. Salah satunya adalah "Price Action Scalping EA", sebuah perangkat lunak yang dijual di sebuah situs dengan harga yang tidak murah, yakni 149 Dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 2,4 juta [00:17, 00:31]. Harga ini tentu menempatkannya sebagai alat premium. Namun, sebuah video dari kanal AUTOMATIC TRADER baru-baru ini mengulas EA tersebut lebih dalam, dan temuannya mungkin akan mengejutkan Anda.

Source Code yang Ternyata "Gratis"

Video tersebut dimulai dengan menyoroti EA mahal ini [00:08]. Namun, secara mengejutkan, sang presenter mengungkapkan bahwa ia memiliki source code (kode sumber) dari EA yang diduga kuat identik dengan nama "press action scalping MK4" [00:51]. Tak hanya memiliki, ia bahkan menawarkannya secara gratis kepada para penontonnya melalui tautan di deskripsi [00:59].

Tentu saja, ini memicu pertanyaan: mengapa sesuatu yang dijual seharga jutaan rupiah bisa didapatkan secara cuma-cuma?

Kloning Sempurna? Parameter yang Sangat Mirip

Kecurigaan semakin menguat ketika presenter video melakukan perbandingan langsung antara parameter input pada versi berbayar yang ditampilkan di situs penjualan dengan source code yang dimilikinya [01:16].

Hasilnya? Keduanya nyaris identik.

Mulai dari pengaturan lot size [01:33], minimal dan maksimal load [01:48], filter spread [01:57], hingga parameter teknikal inti seperti Bollinger Bands, RSI, dan stop loss [02:06], semuanya memiliki pengaturan yang sama persis. Bahkan magic number yang digunakan pun serupa [02:30]. Ini mengindikasikan bahwa kedua EA tersebut, baik yang berbayar maupun yang gratis, kemungkinan besar adalah produk yang sama.

Jejak 'Rebranding' dan Catatan Kinerja Buruk

Di sinilah letak masalah utamanya. Presenter menjelaskan bahwa ia sudah sangat sering menemukan EA dengan model tampilan dan input yang persis seperti ini, namun dijual dengan nama yang berbeda-beda [02:52, 03:03]. Fenomena ini dikenal sebagai rebranding—mengambil source code yang sudah tersebar, memberinya nama baru, dan menjualnya kembali seolah-olah itu adalah produk orisinal [03:13].

Lebih lanjut, ia memiliki catatan sejarah dengan EA semacam ini. Berdasarkan pengalamannya, EA dengan model ini awalnya mungkin menunjukkan statistik yang bagus, namun pada akhirnya kinerjanya berubah menjadi "roller coaster" dan berakhir dengan kerugian yang lumayan besar [03:19, 03:29].\

Daya Tarik 'Backtest' yang Menipu

Lalu, mengapa ada yang mau membelinya? Jawabannya terletak pada hasil backtest yang memukau. Situs penjualan EA tersebut menampilkan data backtest dari tahun 2017 hingga 2019 yang terlihat sangat bagus [03:42, 03:50]. Hasil tes pada berbagai pasangan mata uang seperti GBPUSD, USDJPY, dan GBPJPY menunjukkan drawdown (DD) yang relatif kecil, semuanya di bawah 10% [04:02, 04:36].

Akan tetapi, ada satu hal krusial yang hilang: statistik performa live (di akun riil) [04:56]. Tidak adanya data live ini adalah sebuah "bendera merah" besar, yang mengindikasikan bahwa hasil di dunia nyata mungkin sengaja disembunyikan karena tidak sesuai harapan [05:05].

Pesan Moral:

Uji Coba Dulu, Jangan Tergoda Kemudian

Pada akhirnya, video ini memberikan sebuah peringatan penting bagi para trader. Jangan mudah terkesima ("gampang terkesima") oleh hasil backtest yang cantik atau harga premium yang terkesan "terjangkau" bagi sebagian orang [05:51, 06:01].

Presenter menyarankan, daripada terburu-buru membeli dan mempertaruhkan uang Anda untuk sesuatu yang belum terbukti [06:35], lebih bijak jika Anda mengunduh source code gratis yang tersedia. Pelajari, uji coba, dan "utak-atik" sendiri di akun demo [05:22, 05:30]. Jika setelah pengujian ekstensif EA tersebut terbukti menguntungkan, barulah Anda bisa membuat keputusan lebih lanjut.